Jakarta, TechnoBusiness ID ● Evermos, platform social commerce untuk reseller dan usaha kecil menengah yang berbasis di Bandung, pada Hari Kartini kembali menggaungkan dukungan terhadap pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender.
Meski demikian, bukan hanya dalam rangka memperingati Hari Kartini saja, Evermos bahkan sudah melakukannya sejak awal tahun dengan mengampanyekan Gerakan #PerempuanAndalan. Gerakan tersebut sudah melatih kewirausahaan lebih dari 150.000 perempuan.
Baca Juga: Wardah Manfaatkan Platform Ginee Sambut Momen Lebaran
Cara Evermos itu sekaligus menindaklanjuti data dari World Bank per 2016 bahwa lebih dari 50% UMKM di Indonesia dimiliki oleh kaum perempuan. “Para perempuan memiliki semangat yang tinggi untuk berusaha dari rumahnya,” ujar Iqbal Muslimin, Chief of Sustainability Evermos.
Evermos fokus mendigitalisasi wirausaha para perempuan yang kebanyakan berada di daerah kecil, salah satunya dengan mendorong mereka menjadi reseller. Saat ini, ada sekitar 70.000 produk di Evermos yang dapat dijual kembali oleh para reseller.
Iqbal mencontohkan, Hisani Rosyida, warga Bandung yang harus mengambil peran sebagai kepala keluarga sepeninggalan suaminya, telah merasakan keuntungan menjadi reseller di Evermos. Menurut Hisani, banyak produk di Evermos yang bisa dijual kembali.
Sejak didirikan pada 2018, Evermos sudah berhasil mengumpulkan pendanaan senilai total US$38,8 juta dari sejumlah investor.
Hisani merupakan salah satu dari 500.000 reseller Evermos yang tersebar di seluruh Indonesia dan bekerja sama dengan 700-an merek mitra. Cara Evermos itulah yang diyakini Iqbal bisa mendukung kesetaraan kaum perempuan dengan laki-laki karena memungkinkan menghasilkan pendapatan sendiri.
Sejak didirikan oleh Arip Tirta, Ghufron Mustaqim, Iqbal Muslimin, dan Ilham Taufiq pada 1 November 2018, Evermos telah mengumpulkan tiga kali putaran pendanaan senilai total US$38,8 juta yang diikuti oleh banyak investor.
Pada September tahun lalu, Evermos berhasil membukukan pendanaan Seri B senilai US$30 juta dari Telkomsel Mitra Indonesia, Shunwei Capital, MDI Ventures, Jungle Ventures, International Finance Corporation, dan Future Shape yang dipimpin UOB Venture.
Cara Evermos dalam mengemas bisnis dengan melibatkan reseller memang menarik. “Jadi, ada keterlibatan pengguna sehingga pemasaran produk berpotensi lebih cepat. Tentu saja, sama-sama menguntungkan,” ungkap Jeffrey Bahar, COO Spire Research and Consulting.
Baca Juga: Pengembang Robot Barista Ella Raih Pendanaan Pra-Seri A S$5 Juta
Belakangan ini, salah satu bisnis yang berkembang adalah yang menggunakan model reseller. Di satu sisi produsen diuntungkan karena semakin terbantu dalam memasarkan produknya, di sisi lain banyak orang, terutama ibu-ibu rumah tangga, yang berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan dari pola itu.
Jeffrey menilai Evermos masuk ke pasar dengan konsep bisnis yang tepat. Walau begitu, perusahaan tersebut harus konsisten karena banyak orang yang masih enggan menjalankan bisnis reseller. “Selain itu, kompetisi bisnis reseller juga semakin ketat,” katanya.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: Evermos
Sumber Technobusiness