Indonesia kembali menerima bahan baku vaksin-19 yang dipesan dari Sinovac, China pada 2 Februari 2021. Untuk gelombang ke-2 ini, jumlah bahan baku yang datang berjumlah 10 juta dosis.
Di tahap awal pemerintah telah mengimpor vaksin jadi dari Sinovac sebanyak 3 juta dosis dan dinamakan CoronaVac. Vaksin tersebut diperuntukkan bagi 1,5 juta tenaga kesehatan yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Selanjutnya, Bio Farma juga memesan bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac yang tiba di Indonesia sebanyak 15 juta dosis (gelombang pertama) pada tanggal 12 Januari 2021. Upaya ini dilakukan sebagai komitmen pemerintah untuk memerangi Covid-19 dengan memberikan imunitas tubuh melalui vaksin bagi masyarakat Indonesia.
Bahan baku yang telah diterima kali ini merupakan bagian dari bahan baku yang akan dihadirkan dari Sinovac sebanyak 140 juta dosis. Pengiriman bahan baku tersebut dilakukan secara bertahap hingga Juli 2021 mendatang. Seluruh bahan baku ini, selanjutnya akan dilakukan proses filled and finished di fasilitas Bio Farma.
Bahan baku gelombang pertama sebanyak 15 juta dosis telah diproses di Bio Farma sejak tanggal 14 Januari 2021, dengan target produksi sebanyak 13 batch. Proses tersebut diperkirakan akan selesai pada 11 Februari 2021.
Sementara bulk kedatangan kedua ini, akan mulai diproduksi sebanyak 9 batch mulai tanggal 13 Februari 2021, sampai dengan 20 Maret 2021. “Semua bulk ini, setelah diolah menjadi produk jadi, terlebih dahulu harus melalui serangkaian uji mutu atau quality control yang ketat, yang dilakukan di laboratorium Bio Farma dan juga laboratorium BPOM,” terang Bambang Heriyanto, Sekretaris Perusahaan Bio Farma.
Bambang meneruskan, vaksin Covid-19 yang sudah jadi tersebut, rencananya akan dialokasikan untuk Petugas Publik dan Tenaga Layanan Publik termasuk TNI-Polri mulai akhir Februari 2021.
Baca juga: Kemasan Vaksin Berbeda-Beda? Ini Penjelasan dari Satgas Covid-19
Sumber Upperline
