Menteri BUMN, Erick Thohir mendorong perusahaan BUMN untuk berkontribusi maksimal kepada negara utamanya dalam bentuk dividen. Hal itu ia sampaikan dalam rapat koordinasi bersama perusahaan perusahaan BUMN di bawah naungan dua wakil menteri Yang dilaksanakan di Plaza Mandiri, 9 September 2020.
Dalam rapat tersebut, beberapa topik penting masuk dalam pembahasan diantaranya Kontrak Manajemen Berbasis Key Performance Indicator (KPI), PaDi UMKM, ISO 37001 Manajemen Anti Suap, dan BUMN Go Global.
“Direksi BUMN wajib meningkatkan kinerja, efisiensi, dan profitabilitas dari masing-masing perusahaan, khususnya BUMN yang berorientasi ekonomi. Kinerja Direksi akan dinilai dan dievaluasi berdasarkan kontrak manajemen berbasis KPI,” tegas Erick.
Demi membantu perusahaan dalam mencapai KPI tersebut, Kementerian BUMN membentuk klasterisasi BUMN. Menteri yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional tersebut mengungkapkan terdapat 12 klaster yang akan dikelola oleh kedua Wamen BUMN dimana setiap Wamen akan mengelola masing-masing 6 klaster BUMN.
Wamen BUMN I bertugas mengelola BUMN Klaster Industri Migas dan Energi, Klaster Industri Minerba, Klaster Industri Perkebunan dan Kehutanan, Klaster Industri Pangan, Klaster Industri Kesehatan, dan Klaster Industri Manufaktur. Adapun, BUMN Klaster Jasa Keuangan, Klaster Jasa Asuransi dan Dana Pensiun, Klaster Telekomunikasi dan Media, Klaster Infrastruktur, Klaster Logistik, dan Klaster Pariwisata dan Pendukung akan dikelola oleh Wamen BUMN II.
“Klasterisasi BUMN bertujuan untuk mengelompokkan BUMN sesuai dengan jenis bidang usaha utama (core business) serta rantai nilai bisnisnya, guna menciptakan ekosistem bisnis yang sehat dan kompetitif dari hulu ke hilir,” jelas Erick.
Transparasi juga menjadi bagian yang sangat penting dalam tubuh BUMN. Oleh karena itu, Kementerian BUMN mewajibkan BUMN untuk mendapat sertifikat ISO 37001 Manajemen Anti Suap.
Erick melanjutkan, ekosistem bisnis yang sehat dan kompetitif dapat mendukung BUMN agar mendunia. BUMN perlu meningkatkan bisnis secara global agar dapat meningkatkan kinerja operasi, keuangan, dan aset perusahaan.
Sejauh ini, terdapat 72 Kantor Cabang/Anak Usaha/Cucu Perusahaan BUMN yang tersebar di seluruh dunia. BUMN yang tercatat telah melebarkan sayap hingga tingkat internasional tersebut adalah Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Garuda Indonesia, Sucofindo, Surveyor Indonesia, WIKA, Perusahaan Perdagangan Indonesia, Pertamina, Mind ID, Dirgantara Indonesia, dan Telkom Indonesia.
Baca juga: Erick Thohir – Teten Masduki Tandatangani Kesepakatan Bersama Terkait Pengembangan UMKM
Sumber Upperline