Menteri BUMN yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir mengimbau agar penyelenggaraan Pilkada serentak 2020 tetap menegakkan protokol kesehatan. Ia menegaskan bahwa tidak akan ada artinya kesuksesan Pilkada jika penanganan covid gagal.
“Tolong dipastikan, bahwa suksesnya pilkada jangan menjadi kegagalan penanganan Covid-19,” ungkap Erick Thohir dalam acara Pencanangan Operasi Yustisi Penggunaan Masker dan Pilkada 2020 Yang Aman, Damai dan Sehat Kamis, 9 September 2020.
Saat ini, pemerintah terus berupaya menekan angka kasus dan fatality rate (kematian) agar berangsur membaik. Hal ini menurutnya menjadi tanggung jawab bersama semua pihak, mulai dari KPU, Bawaslu termasuk para kontestan yang akan bertarung dalam pilkada.
“Ini tanggung jawab bersama, dan pemimpin sejati adalah pemimpin yang bertanggung jawab pada masyarakat,” tambah Erick.
Ia melanjutkan bahwa tren yang terjadi saat ini, fatality (rate) Indonesia relatif membaik, dari 9% di bulan April terus menurun menjadi 4% di bulan Agustus.
“Namun, dibandingkan grafik (rata-rata) yang ada di dunia, kita masih lebih tinggi (persentasenya),” terangnya.
Ia pun berharap tercipta gotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat untuk menangani Covid-19.
“Memang tidak mudah. Tetapi kalau kita bergotong royong, Insya Allah bisa,” tegas Erick.
Mendukung hal tersebut, Operasi Yustisi akan diberlakukan. TNI-Polri bersama pemerintah daerah, didukung KPU, Bawaslu, tokoh agama, dan masyarakat akan menegakkan disiplin protokol kesehatan hingga ke desa-desa dan kelurahan. Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo, bahwa 83 ribu titik yang tersebar di kelurahan dan desa menjadi ujung dari penyelesaian masalah.
Baca juga: Erick Thohir Dorong Transparansi di BUMN sebagai Bekal Go Global
Sumber Upperline