PT Jasa Marga (persero) mencatatkan laba bersih yang positif yakni sebesar 501,05 miliar rupiah sepanjang tahun 2020. Pandemi berdampak sangat signifikan terhadap bisnis pengelolaan tol seperti yang dijalankan oleh Jasa Marga.
Jasa Marga sendiri mengalami penurunan laba bersih hingga 77%. Pada tahun 2019, Jasa Marga memperoleh profit sebesar 2,2 triliun rupiah.
Meskipun penghasilan dan laba turun, performa positif yang dicapai oleh Jasa Marga adalah margin EBITDA yang tetap stabil di tahun 2020 yakni sebesat 62,42%. Hal itu didapatkan dari efisiensi untuk dapat mengimbangi penurunan volume lalu lintas dan pendapatan tol.
Dari catatan Jasa Marga, kebijakan Work From Home dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan penurunan Pendapatan Tol Perseroan. Pendapatan Tol Perseroan pada Tahun 2020 menjadi sebesar Rp8,76 triliun. EBITDA Perseroan pada Tahun 2020 ini tercatat sebesar 5,98 triliun rupiah.
Selanjutnya , seiring dengan beroperasinya beberapa ruas tol baru di Tahun 2020, Total Aset Perseroan tercatat sebesar Rp104,08 triliun, tumbuh sebesar 4,4% jika dibandingkan Tahun 2019.
Dari sisi pendanaan untuk mendukung likuiditas, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I pada tanggal 8 September 2020. Nilainya adalah sebesar 2 triliun rupiah. Adapun permintaan yang masuk untuk Obligasi Berkelanjutan II tersebut mencapai angka 2,7 triliun rupiah atau melebihi nilai yang ditawarkan.
Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan diantaranya untuk modal kerja, pemeliharaan jalan tol, peningkatan fasilitas dan sarana penunjang jalan tol lainnya.
Baca juga: HUT Ke-43, Jasa Marga Resmikan Beragam Terobosan Teknologi Digital, Apa Saja?
Sumber Upperline