Lion Air kembali mempekerjakan 2.600 karyawan yang tadinya telah diputus kontrak kerja (PHK) imbas pandemi Covid-19. Perekrutan kembali ribuan karyawan tersebut dilakukan seiring meningkatnya operasional penerbangan di maskapai tersebut.
Perusahaan mengaku bahwa tren layanan penerbangan terus meningkat. Bahkan, pihaknya optimis dan berharap bahwa trafiknya akan mendekati normal di akhir tahun ini atau di awal tahun depan.
Optimisme ini didasarkan pada beberapa pertimbangan. Yang pertama adalah data bahwa tren pertumbuhan jumlah penumpang terus meningkat dari bulan ke bulan. Kedua, perekonomian juga telah bergerak ke arah yang lebih baik karena berbagai program dan inisiasi pemerintah.
Alasan ketiga adalah semakin terjangkaunya harga rapid test sebagai salah satu syarat penumpang untuk terbang. Selain itu, akses untuk mendapatkan uji kesehatan tersebut pun semakin mudah.
Terakhir, untuk bisa terbang, dokumen yang harus disediakan penumpang pun tidaklah sulit didapat. Bahkan, hasil rapid test berlaku 14 hari sejak diterbitkan.
Lion Air sendiri sudah membuka penerbangan berjadwal ke berbagai kota di Indonesia. Misalnya saja destinasi Aceh, Medan, Padang, Jambi, Surabaya, Semarang, Yogyakarta dan masih banyak rute-rute lainnya.
Selain destinasi, beragam tipe armada yang dimiliki Lion juga sudah dipersiapkan. Beberapa di antaranya adalah Boeing 737-800NG, Boeing 737-900ER, Airbus 320-200CEO, Airbus 320-200NEO, Airbus 330-300CEO, Airbus 330-900NEO, ATR 72-500 dan ATR 72-600, yang dioperasikan menurut kebutuhan.
Beroperasi di tengah pandemi, Lion Air tentunya tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Dengan begitu, perjalanan udara diharapkan tidak menjadi media penyebaran Virus Sars-Cov-2 tersebut.
Baca juga: Fasilitasi Calon Penumpang, Lion Group Luncurkan Layanan Rapid Test Covid-19
Sumber Upperline