PT Kereta Api Indonesia (Persero) KAI melakukan uji coba GeNose C19 pada hari ini, Rabu 3 Februari 2021. Acara yang digelar di Pasar Senen tersebut dihadiri oleh Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan dan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.
“Alhamdulillah uji coba berjalan baik hari ini. Semoga di tanggal 5 Februari nanti penerapannya juga bisa berjalan baik dan lancar. Kelebihan pemeriksaan GeNose C19 ini selain murah, tidak sakit untuk digunakan, dan ini juga buatan Indonesia,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi.
Rencananya, GeNose ini akan digunakan di stasiun untuk pemeriksaan kesehatan terkait Covid-19. Dengan demikian penggunaan GeNose ini akan menambah opsi bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan KA jarak jauh selain menggunakan test antigen dan PCR.
Sementara itu, Menristek / Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan seiring berjalannya waktu, GeNose C19 yang menggunakan artificial intelligent (AI) akan semakin akurat. Bambang menegaskan, GeNose C19 ini digunakan sebagai alat penyaringan (screening) dan bukan sebagai alat pengganti PCR Test.
“GeNose C19 sudah diuji validasinya dengan 2.000 sampel dan akurasinya sudah 90 persen,” ugnkap Bambang.
Ia pun menambahkan bahwa semakin banyak dipakai, alat ini akan semakin akurat. Terlebih tim peneliti dari UGM akan terus meng-update teknologi dari GeNose tersebut.
Untuk tahap awal, KAI menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Yogyakarta.
“Tarif yang dikenakan pada saat uji coba atau pre launching ini adalah Rp20.000,” ujar Joni Martinus, VP Public Relation PT KAI dalam keterangan reami KAI, 3 Februari 2021.
Dalam penyediaan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun, KAI melakukan Sinergi BUMN dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia melalui anak usahanya yaitu Rajawali Nusindo. Kolaborasi dan sinergi BUMN tersebut meneruskan kerjasama yang selama ini telah terjalin baik dalam hal pelayanan rapid test antibodi dan rapid test antigen di stasiun-stasiun.
“Adanya layanan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun akan semakin memperkuat deteksi dini penularan Covid-19 shingga lebih mempercepat pencegahan penularan Covid-19 dan menjadikan moda transportasi Kereta Api yang makin nyaman aman dan sehat,” tutup Joni.
Sumber Upperline