Volume pengiriman J&T Express mengalami kenaikan cukup signifikan pada saat momentum Bulan Ramadhan 2020. Lonjakan jumlah pengiriman mencapai 3 juta paket per hari termasuk pada puncak Hari Raya Idul Fitri. Peningkatan salah satunya dipicu karena pengiriman tetap aktif meski di hari libur.
Transaksi pengiriman dari e-commerce masih mendominasi selama Ramadahan hingga lebaran. Perusahaan menyimpulkan bahwa permintaan pengiriman melonjak imbas dari himbauan pemerintah untuk beraktivitas dari rumah saja.
Sementara itu tradisi lebaran masih melekat dengan euforia berbelanja, maka situs belanja online dari segala marketplace pun dibanjiri pemesanan. Alhasil, pengiriman yak tak lepas dari jasa pengiriman pun meningkat.
Berdasarkan kutipan dari rilis resmi J&T Express, pengiriman didominasi oleh produk-produk kategori fesyen, gadget dan kecantikan di Bulan Ramadhan.
“Tercatat sejak minggu ketiga bulan Mei kenaikan pengiriman sekitar 50% dari lebaran tahun lalu,” ungkap Robin Lo, CEO J&T Express dalam keterangan resmi perusahaan tanggal 29 Mei 2020.
Ia menambahkan bahwa sebagai jasa pengiriman, J&T Express dari awal berkomitmen untuk melayani pengiriman tanpa libur. Hal ini dilakukan sebagai bentuk sumbangsihnya dalam melayani kebutuhan masyarakat, termasuk mendukung perputaran ekonomi melalui pengiriman paket dari transaksi jual beli online.
J&T Express sendiri telah mengantisipasi adanya lonjakan tersebut dengan menyiapkan berbagai amunisi. Di antaranya adalah menambah jumlah armada dan karyawan agar operasional tetap berjalan optimal dan mengerahkan fasilitas mesin sortir otomatis yang mampu menyortir 30.000 paket per jam dengan 108 destinasi.
Selain itu, J&T Express juga sedang melakukan uji teknologi mesin sortir otomatis dua tingkat terbaru yang dimiliki dengan kemampuan menyortir hingga 1,5 juta paket per hari.
Pihak J&T mengungkapkan bahwa capaian tersebut tak hanya datang dari transportasi dan operasional saja, tetapi juga didukung oleh SDM yang mumpuni. Dalam hal ini J&T Express mengutamakan kesehatan dan kenyamanan karyawannya ditengah situasi pandemi Covid-19.
Setiap karyawan wajib menjalankan protokol kesehatan kerja guna menjaga kenyamanan pelanggan hingga menerima paketnya.
Baca juga: Perjalanan BGR Menjadi Perusahaan Logistik Digital
Sumber Upperline