PT Len Industri (Persero) menjadi salah satu BUMN yang memproduksi ventilator di tengah pandemic Covid-19 ini. Menggunakan desain dari BPPT dan ITB, perseroan mulai memproduksi Ventilator menggunakan komponen lokal.
Terdapat dua jenis teknologi ventilator yakni invasive dan non-invasif. Tipe invasive dikembangkan oleh BPPT dan dipergunakan ketika pasien sudah tidak bisa mengontrol nafasnya sendiri (emergency). Sementara non-invasif dikembangkan ITB digunakan sebagai alat bantu pernapasan ketika pasien kesulitan bernapas.
“Untuk Ventilator BPPT saat ini sudah disertifikasi BPFK (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan). Len sedang memproduksi 10 unit ventilator untuk keperluan uji klinis di rumah sakit sebelum peralatan tersebut diedarkan secara legal ke rumah sakit seluruh Indonesia,” ungkap Manajer Rekayasa Produk Unit Bisnis Industri, Sentot Rakhmad Abdi dalam keterangan resmi perusahaan, 12 Mei 2020.
Len juga melakukan pengembangan Controlled Ventury Base CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) yang membantu percepatan penyembuhan pasien Covid-19 stage 2 melalui proses menjaga konsistensi level oksigenasi dalam hemoglobin pasien.
Alat kesehatan buatan dalam negeri tersebut menggunakan material 100% local content (kandungan lokal), tidak ada yang impor. Adanya produksi ventilator tidak mengubah line production di Len, karena pada dasarnya produksi di Len bersifat fleksibel.
Di tengah produksi ventilator tersebut, Len pun terus berupaya menjaga agar bisnis utamanya berjalan lancar. Meski telah menerapkan protocol kesehatan Covid-19, proyek-proyek strategis Len tetap berjalan walaupun ada beberapa yang di-reschedule.
“Ini adalah kondisi yang penuh tantangan. Selain harus mencegah dan memutus penyebaran virus corona, namun juga harus tetap menjaga roda bisnis perusahaan tetap berjalan,” ungkap Direktur Utama Len Industri, Zakky Gamal Yasin.
Beberapa proyek yang sedang berjalan misalnya Rudal Pertahanan Udara Statstreak, Pamtas (Pengamanan Perbatasan) Indonesia-Malaysia, dan pengadaan sistem datalink. Sementara di bidang ICT (Information and Communication Technology) dan energi, Len sedang melakukan pemeliharaan stasiun seismic gempa bumi, pemeliharaan InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System), serta pembangunan jaringan gas (jargas).
“Di bidang migas ini baru, kini Len berperan sebagai kontraktor penunjang migas dan mendukung target lifting minyak dan gas bumi,” imbuhnya.
Sedangkan di bidang perkeretaapian, berbagai proyek pun masih tetap berjalan. Misalnya saja proyek pembangunan sistem persinyalan dan telekomunikasi jalur kereta api lintas Makassar-Parepare, jalur ganda kereta api lintas Bogor-Cicurug, fasilitas operasi LRT Palembang, serta pemeliharaan Skytrain/APMS Basoetta.
Baca Juga: Len Siap Bangun Jaringan Gas 45.456 Sambungan Rumah Tahap I
Sumber Upperline