PT Angkasa Pura Logistik, salah satu anak usaha PT Angkasa Pura I atau Angkasa Pura Airports meluncurkan layanan air freight pada Kamis 4 Juni 2020. Peluncuran layanan tersebut dimaksudkan untuk memperkuat bisnis perusahaan dan konektivitas logistik di Indonesia.
Selain itu, di masa pandemi Covid-19 ini, operasional sarana transportasi umum yang mengangkut penumpang, termasuk sarana transportasi udara dibatasi demi menghambat penyebaran Covid-19.
“Oleh karena itu, melalui anak perusahaannya, Angkasa Pura I berupaya mendorong kinerja bisnis kargo yang pada masa pandemi ini penurunannya tidak terlalu dalam seperti trafik penumpang,” terang Faik Fahmi, Direktur Utama AP I dalam keterangan resmi perusahaan.
Untuk mewujudkan layanan ini, AP I bekerja sama dengan Pelita Air Service sebagai mitra penyedia penyewaan pesawat freighter. Pada tahap awal, layanan air freight ini didukung dengan armada 2 pesawat ATR 72-500 yang disewa dari Pelita Air Service.
Ke depannya, AP I akan menambahkan 1 pesawat Boeing 737-300 untuk peningkatan efisiensi pelayanan. Ketiga armada udara ini melayani jenis pengiriman kargo umum dan kargo khusus. Beberapa di antaranya adalah produk laut, produk berbahaya (dangerous good), dan produk dengan ukuran berlebih (oversized cargo).
Air freight ini melayani pengiriman ke sembilan kota domestik yakni Jakarta, Denpasar, Makassar, Kendari, Ambon, Banjarmasin, Balikpapan, Manado, Batam. Selain itu, pengiriman juga menjangkau satu rute internasional yakni Singapura.
Dua pesawat ATR 72-500 yang memiliki kapasitas kargo 8.200 kg melayani dua rute, yaitu Jakarta-Batam-Jakarta-Banjarmasin-Balikpapan-Jakarta dan Makassar-Manado-Makassar-Ambon-Kendari-Makassar. Sedangkan pesawat Boeing 737-300 yang memiliki kapasitas katgo 15.000 kg nantinya akan melayani rute Makassar-Singapura-Denpasar-Jakarta-Makassar.
“Angkasa Pura Logistik berupaya menangkap dan memanfaatkan potensi pertumbuhan bisnis air freight di Indonesia yang cukup tinggi,” ungkap Direktur Utama PT Angkasa Pura Logistik Danny P. Thaharsyah.
Mengutip proyeksi dari Mondor Intelligence Reports 2019, bisnis air freight di Indonesia diproyeksikan mencapai peningkatan sebesar 110% sejak 2018-2024. Nilainya berkisar antara 9,21 miliar dolar AS menjadi 19,3 miliar dolar AS dengan total volume pasar air freight diprediksi untuk terus bertumbuh sebesar 26% hingga 2023.
Baca juga: Industri Penerbangan Terdampak Pandemi, AP I Tetap Salurkan 1 Miliar Rupiah untuk Donasi
Sumber Upperline