PT MRT Jakarta (Perseroda) membebaskan biaya sewa bagi gerai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di stasiun untuk tiga bulan ke depan, Maret hingga Mei 2020.
Hal ini merupakan bentuk dukungan perseroan terhadap pengusaha UMKM yang terkena imbas pandemi, serta adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta.
“Tenant (penyewa gerai) ada dua jenis, middle class dan kategori UMKM. UMKM ini kami beri relaksasi kebijakan karena kami paham betul yang punya dampak terhadap ekonomi tenant kecil, kami beri relaksasi tidak membayar biaya sewa retailnya selama tiga bulan,” jelas Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar.
William Sabandar menegaskan, pihaknya juga akan terus melihat kapasitas mereka untuk bisa bangkit lagi.
“Sedangkan untuk retail reguler atau besar, sampai saat ini kami masih terus kelola dan menata komunikasi sehingga belum ada kebijakan khusus. Mereka juga mitra strategis kami dan semua saat ini mengalami kondisi sulit. Kami akan pantau terus. Namun, pada prinsipnya, pada waktunya nanti kami juga akan pertimbangkan kemungkinan relaksasi biaya sewa gerai,” imbuhnya.
Saat ini, terdapat 13 gerai UMKM yang tersebar di tiga stasiun MRT Jakarta, Stasiun Lebak Bulus Grab, Fatmawati, dan Dukuh Atas BNI. Mereka terbagi menjadi tiga kategori, yaitu makanan dan minuman (food and beverages) sebanyak enam UMKM, mode/fesyen sebanyak lima UMKM, dan kriya sebanyak dua UMKM.
Setiap bulan mereka membayar biaya sewa gerai sebesar Rp1,3 juta. Selain membuka gerai memasarkan produknya, PT MRT Jakarta memberikan pendampingan dan pelatihan dalam program inkubator bisnis yang diharapkan dapat membantu mengembangkan bisnisnya.
Selama pandemi menghantam, terdapat penurunan jumlah pengguna jasa harian MRT Jakarta hingga 95 persen. Sebelumnya sekitar 109 ribu orang per hari menggunakan MRT Jakarta, sekarang rata-rata jumlah penumpang pada April 2020 lalu turun di 4.134 orang per hari.
PT MRT Jakarta meniadakan layanan di tujuh stasiun, yaitu Haji Nawi, Blok A, ASEAN, Senayan, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, dan Setiabudi Astra.
Baca juga: Proses Pembangunan MRT Jakarta Fase 2 di Tengah Pandemik
Sumber Upperline