Spire Insights ● Setelah sebelumnya sempat menurun karena pandemi COVID-19, pengeluaran atau konsumsi rata-rata rumah tangga Indonesia pada 2021 kembali sebesar 2,02%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata pengeluaran per kapita penduduk Indonesia mencapai Rp1,3 juta per bulan, meningkat 3,17% dari 2020.
Sebagian besar konsumsi tersebut diisi oleh makanan dan minuman dengan rata-rata pengeluaran per kapita mencapai lebih dari Rp600.000, di mana industri tersebut memiliki permintaan yang tinggi karena meningkatnya konsumsi asupan bergizi untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam upaya menjaga kesehatan di tengah pandemi.
Baca Juga: Spire Insights: Mengupas Penerapan Industri Halal di Indonesia
Kementerian Perindustrian menyebutkan pada 2021 industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 6,66% terhadap PDB nasional. DBS dalam surveinya juga menyatakan konsumen Indonesia lebih memerhatikan kesehatan dan kebersihan setelah adanya COVID-19 dan lebih cenderung mengonsumsi vitamin dibandingkan sebelum pandemi.
Insights Survey 2020 oleh PWC memperkuat temuan adanya peningkatan belanja konsumen Indonesia untuk produk yang berkaitan dengan kesehatan, termasuk pada makanan dan minuman. Salah satu produk yang banyak dicari karena manfaat kesehatannya adalah produk dairy dengan jumlah konsumsi mencapai 9,3 juta ton (2021).
Produk dairy merupakan makanan dan minuman olahan susu yang tinggi kalsium. Situasi pandemi COVID-19 yang meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan membuat dairy product semakin diminati. Hal itu yang membuat industri dairy semakin menjanjikan. Banyaknya produsen produk dairy mulai bermunculan di Indonesia, baik lokal maupun asing.
Baca Juga: Spire Insights: Tren Social Commerce di Indonesia
Ada banyak jenis produk dairy seperti susu, yogurt, keju, dan krim. Di antara produk dairy lainnya, yogurt semakin menunjukkan popularitas yang meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan analisis Spire Research and Consulting, peningkatan jumlah konsumsi yogurt mencapai 28% dari total konsumsi dairy produk, tidak lain karena yogurt yang merupakan fermentasi bakteri baik memiliki image sebagai produk makanan dan minuman sehat yang mengandung banyak nutrisi untuk imunitas dan pencernaan.
Yogurt yang beredar di pasar Indonesia pun sangat beragam, mulai dari kemasan siap minum, spoonable atau yang lebih kental, dan varian Greek yogurt yang diklaim sebagai yogurt rendah karbohidrat dan gula. Walaupun kesehatan merupakan aspek yang ditonjolkan pada yogurt, Spire Research and Consulting menemukan bahwa tren konsumsi yogurt juga sangat dipengaruhi oleh persepsi konsumen mengenai kenyamanan dan kepraktisannya, di mana produk yogurt ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai teman beraktivitas yang dapat dibawa ke mana pun.
Dengan kemasan yang mudah digenggam, yogurt juga menjadi pengganti sarapan dan makanan atau minuman bagi mereka yang melakukan diet. Selain itu, popularitas yogurt juga dipicu oleh banyaknya video resep makanan menggunakan yogurt di media sosial baik oleh influencer maupun kalangan biasa.
Baca Juga: Spire Insights: Pentingnya Literasi Digital bagi Pelaku UMKM
Selain sebagai sumber nutrisi untuk kesehatan, yogurt juga dapat dimanfaatkan dalam industri kecantikan seperti pembuatan masker wajah. Spire Research and Consulting menilai bahwa hal itu tentunya dapat menjadi ide baru dalam mengembangkan industri yogurt. Kandungan asam laktat dan asam alfa hidroksi (AHA) dalam yogurt dapat digunakan untuk membantu merangsang pertumbuhan kulit dan peremajaan kulit.
Yogurt dalam hal ini berguna sebagai eksfoliator yang membantu mengangkat sel kulit mati. Kegunaan yogurt dalam kecantikan ini juga telah dilirik beberapa brand kecantikan terutama di Asia Timur, seperti Rorec, Beotua, A’PIEU yang meluncurkan produk yogurt mask khusus untuk masker wajah.
Brand yogurt di Indonesia saat ini masih didominasi oleh Cimory milik PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. Berdasarkan data Euromonitor, pangsa pasar Cimory untuk sub-kategori yogurt keseluruhan, spoonable yogurt, dan drink yogurt masing-masing sebesar 53,2%; 71,9%; dan 50,3%.
Baca Juga: Spire Insights: Pandemi Dorong Transformasi Pasar Skin Care
Kegunaan yogurt dalam banyak hal menjadi salah satu faktor yang membuat popularitas produk yogurt semakin menjanjikan. Produk susu fermentasi yang satu ini dapat memberikan dampak yang positif melalui keuntungan dan kepraktisan yang ditawarkan juga mengajak usia dini hingga dewasa untuk menjaga kesehatan dengan tetap dapat menikmati kelezatan rasa yogurt.
Tren penggunaan produk yogurt di industri kecantikan juga menjadi hal penting yang perlu diperhatikan para pebisnis di industri yogurt. Dengan adanya nilai baru yang mulai diciptakan konsumen terhadap yogurt dapat menjadi peluang inovasi olahan yogurt yang menarik masyarakat. Meningkatnya konsumsi yogurt dharapkan akan semakin banyak dapat memengaruhi masyarakat Indonesia untuk terus menerapkan pola hidup sehat dan meningkatkan angka kesehatan penduduk.●
Spire Research and Consulting merupakan perusahaan riset pasar dan konsultasi bisnis global, terutama di negara-negara berkembang. Perusahaan yang didirikan pada 2000 di Singapura ini kini memiliki kantor perwakilan di semua negara Asia Pasifik dan berkantor pusat di Tokyo, Jepang.
PT Spire Indonesia | Wisma BNI Lt. 25 Unit 8-10, Jalan Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220, Telp/Faks: (021) 57945800 | www.spireresearch.com
Sumber Technobusiness