Sepanjang tahun 2020, BCA mencatatkan total aset hingga 1.000 triliun. Momen itu merupakan sejarah baru bagi BCA yang berhasil mencatatkan aset sebanyak 1.075,6 triliun atau naik 17,0% Year on Year (YoY).
Hal itu sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga yang berkelanjutan. Dari sisi pendanaan, BCA berhasil mencatatkan kinerja dana pihak ketiga yang sehat, di mana current account and savings account (CASA) tumbuh 21,0% YoY mencapai Rp643,9 triliun.
Sementara itu, deposito berjangka meningkat sebesar 14,0% YoY menjadi 196,9 triliun rupiah. Secara total, dana pihak ketiga naik 19,3% YoY menjadi 840,8 triliun rupiah di tahun 2020.
Sebagaimana dilansir dari keterangan resmi perusahaan, pertumbuhan dana pihak ketiga tidak lepas dari tingginya tingkat kepercayaan nasabah terhadap BCA. Selain itu, bank yang sudah berdiri sejak 1957 ini telah memiliki fondasi bisnis perbankan transaksi yang kuat.
Dua hal tersebut memperkokoh kontribusi CASA sebagai dana inti bank. CASA berkontribusi sebesar 76,6% dari total dana pihak ketiga. Untuk memperkuat franchise perbankan transaksi, BCA fokus untuk terus memperluas basis nasabah sekaligus mengembangkan solusi digital secara konsisten.
Jumlah transaksi melalui mobile dan internet banking terus bertumbuh dengan pesat, yakni sebesar 50,7% YoY. Pada tahun 2020, BCA memproses lebih dari 30 juta transaksi per hari secara rata-rata, atau naik 18,3% dari tahun 2019.
Baca juga: Welma, Aplikasi Wealth Management BCA Tambah Fitur Pendaftaran SID Online
Sumber Upperline