EcoFlow hadirkan pembangkit listrik portabel “DELTA 2” di Indonesia

  • Whatsapp

Jakarta (ANTARA) – Perusahaan penyedia generator EcoFlow mengumumkan pihaknya akan menghadirkan produk terbaru EcoFlow DELTA 2, yang disebut sebagai pembangkit listrik portabel atau generator berbasis baterai untuk pasar Indonesia.

Sebelumnya, EcoFlow DELTA 2 belum lama ini diluncurkan secara global. Produk tersebut akan tersedia melalui prapesan (pre-order) untuk pelanggan di Indonesia pada 12 Desember mendatang di official store Tokopedia.

Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis, perusahaan menyebutkan bahwa EcoFlow DELTA 2 memiliki keunggulan yang didukung dengan teknologi paten X-steam sehingga proses pengisian daya hanya memakan waktu 50 menit dari 0 hingga 80 persen.

Baca juga: IESR desak negara G20 prioritaskan energi surya capai NZE

Selain itu, EcoFlow DELTA 2 menggunakan baterai jenis LFP (lithium ferro-phosphate) terbaru yang lebih tahan lama—dalam siklus penggunaan harian dalam kurun waktu 10 tahun, kapasitas baterai tetap mencapai kisaran 80 persen dari kapasitas aslinya. Solusi ini, menurut EcoFlow, menawarkan siklus baterai enam kali lebih lama dari rata-rata kompetitor di industri, yang membuat produk lebih ramah lingkungan.

Keunggulan lain DELTA 2 yaitu opsi untuk menyambungkan perangkat ke panel surya portabel, dengan input hingga 500W untuk mengisi daya dari mana saja dalam waktu 3 jam. Dengan begitu, DELTA 2 dapat menghasilkan energi hijau secara mudah serta mendukung pesan produk berkelanjutan.

Dari sektor penampilan, EcoFlow DELTA 2 memiliki desain inovatif dan teknologi yang dipatenkan. Pembangkit listrik portabel ini juga hanya memiliki berat sebesar 12kg sehingga memungkinkan pengguna untuk dapat membawanya ke mana saja.

Menurut perusahaan, DELTA 2 cocok untuk penggunaan di dalam rumah sebagai sumber daya listrik darurat jika sewaktu-waktu terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba. Selain itu, DELTA 2 juga cocok untuk berbagai aktivitas luar ruangan seperti berkemah.

Baca juga: Jepang pertimbangkan perpanjang masa operasi PLTN berusia 60 tahun

Baca juga: Proyek PLTA buatan China dorong peluang pembangunan di Laos

Baca juga: Pertamina perluas pemanfaatan panas bumi tak hanya untuk listrik

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Sumber Antara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *