Baca juga: AFTECH optimistis industri fintech tetap bertumbuh di 2023
“Sama seperti kegiatan AFTECH di tahun-tahun sebelumnya, kami berharap IFN dan BFN 2022 dapat menciptakan kondisi dan situasi bagi pemain di industri agar lebih baik,” kata Sekretaris Jenderal AFTECH mengungkapkan harapannya dari gelaran IFS keempat dan BFN 2022 Budi Gandasoebrata dikutip dari siaran resminya, Jumat.
“Selain itu dari sisi regulasi juga diharapkan mendukung dan mendorong pertumbuhan untuk mencapai misi akhir AFTECH dalam menciptakan literasi, edukasi, dan inklusi keuangan yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia melalui berbagai industri dari mulai payment, lending, pendanaan, maupun pemain aset crypto,” tambahnya.
Di sisi lain, General Counsel PINTU mendukung penuh kegiatan AFTECH Malikulkusno (Dimas) Utomo menyampaikan bahwa pihaknya optimis seluruh rangkaian yang diasakan AFTECH dapat menjadi wadah yang berdampak positif bagi masyarakat.
“Dalam mengoptimalkan edukasi dari sisi keuangan kepada masyarakat, kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada AFTECH karena diberi kesempatan untuk dapat meramaikan kegiatan BFN 2022 dengan memberikan dukungan penuh dalam penyelenggaraan kegiatan BFN 2022,” ujarnya.
“Kami optimistis seluruh rangkaian kegiatan yang diadakan oleh AFTECH dapat menjadi wadah yang berdampak positif bagi masyarakat khususnya dalam meningkatkan edukasi dan literasi dalam industri fintech di Indonesia yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya,” imbuhnya.
Baca juga: AFTECH: Serangan siber masih jadi tantangan bagi tekfin
Industri fintech di berbagai sektor terus mengalami pertumbuhan dari sisi penggunanya. Di antaranya berdasarkan data dari Bank Indonesia mengenai pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah mencapai lebih dari 25 juta orang hingga November 2022.
Dari sektor investasi juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan, seperti data yang dikutip dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di mana pada November 2022 jumlah investor pasar modal telah mencapai 10,15 juta. Sedangkan untuk investor crypto berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) ternyata jumlahnya mencapai 16,3 juta pada September 2022 lalu.
“Industri keuangan digital di Indonesia dari mulai payment system, e-money, e-wallet, hingga industri crypto seluruhnya memiliki tantangan yang sama, apalagi industri baru seperti crypto yang pertumbuhannya cukup pesat namun pengertiannya masih minim,” tutur Budi.
“Tantangan terbesarnya adalah untuk membuka wawasan dan edukasi yang lebih banyak agar masyarakat semakin mengetahui industri crypto atau keuangan digital lainnya seperti apa, manfaat ke depan seperti apa dan bagaimana bisa berkontribusi ke ekonomi yang lebih baik untuk Indonesia. Tantangannya lainnya adalah membuka awareness masyarakat terhadap industri kripto dan bekerja sama dengan regulator untuk menciptakan situasi yang kondusif agar industri crypto tumbuh dan tidak dihalangi oleh regulasi yang terlalu ketat,” lanjutnya.
Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) kembali mengadakan Indonesia Fintech Summit (IFS) dan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022 dengan mengangkat tema besar Moving Forward Together; The Role of Digital Finance & Fintech in Promoting Resilient Economic Growth and Financial Stability.
Dalam gelaran BFN kali ini, PT Pintu Kemana Saja (PINTU), platform investasi dan jual beli aset crypto yang merupakan anggota tetap AFTECH, berkesempatan menjadi salah satu sponsor dari industri crypto yang turut serta dalam menyukseskan kegiatan yang diselenggarakan oleh AFTECH.
Baca juga: Asosiasi soroti pentingnya implementasi “GRC” bagi tekfin
Tentang Indonesia Fintech Summit dan Bulan Fintech Nasional
Indonesia Fintech Summit (IFS) ke-4 adalah program unggulan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022 yang bertujuan untuk mempertemukan para pendiri fntech lokal dan internasional, regulator, lembaga keuangan, investor, akademisi, dan pemangku kepentingan utama lainnya untuk membahas topik industri dan peraturan terkini, mengembangkan jejaring, serta merumuskan strategi atau aksi advokasi guna mempercepat digitalisasi pada industri jasa keuangan serta mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Kegiatan ini secara konsisten diselenggarakan oleh regulator dan asosiasi industri sejak 2019. Program ini juga didukung oleh berbagai Instansi/Kementerian Lembaga, asosiasi industri dalam ekosistem layanan keuangan digital, serta mitra-mitra internasional seperti World Bank Group, Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF), serta Asian Development Bank. Pada tahun ini, 4th IFS 2022, akan diselenggarakan di Bali, pada 10-11 November 2022.
Indonesia Fintech Summit merupakan program unggulan Pekan Fintech Nasional yang bertujuan untuk mempertemukan para pendiri fntech, regulator, lembaga keuangan, investor, akademisi, dan stakeholder lainnya baik lokal maupun internasional untuk membahas topik industri dan regulasi terkini, jaringan, serta merumuskan strategi advokasi atau aksi percepatan digitalisasi di industri jasa keuangan serta mendorong pemulihan ekonomi.
Acara ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan AFTECH. Program summit ini telah menjadi acara unggulan industri fntech sejak tahun 2019 yang didukung oleh kementerian, asosiasi industri, serta mitra internasional seperti World Bank Group, Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF), dan Asian Development Bank.
Baca juga: Aftech ajak masyarakat ciptakan ruang transaksi digital yang aman
Baca juga: Identitas digital yang sudah distandardisasi perlu disinkronkan
Baca juga: Literasi digital buat perempuan penting guna hindari kejahatan
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Sumber Antara