Dan pada akhirnya ikut berkontribusi secara positif dalam perekonomian dan pengentasan angka pengangguran
Jakarta (ANTARA) – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kiki Yuliati mengatakan kunci dari revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi adalah keselarasan antara sistem pendidikan di sekolah dengan kebutuhan industri.
“Kata kunci dari revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi adalah keselarasan, yaitu keselarasan antara kebutuhan industri dengan sistem pendidikan di sekolah-sekolah dan di institusi pendidikan vokasi,” ujar Kiki dalam sambutannya pada Culminating Event Samsung Innovation Campus (SIC) yang diikuti secara virtual, Rabu.
Keselarasan yang dimaksud Kiki adalah keselarasan dalam bentuk program studi kurikulum pembelajaran yang disesuaikan dengan kriteria industri.
Baca juga: Kemendikbudristek jalin kerja sama pengembangan pendidikan vokasi
Namun, industri juga harus bisa mengambil inisiatif dalam meningkatkan kompetensi guru dan siswa melalui berbagai kegiatan.
Dia lalu mencontohkan langkah yang dilakukan Samsung melalui Samsung Innovation Campus (SIC), kata dia, dirancang sesuai dengan konsep link and match sehingga melahirkan lulusan yang memiliki keterampilan teknis maupun keterampilan nonteknis serta berkompetensi.
Kiki mengatakan inisiatif semacam itu harus dijadikan teladan dan disebarluaskan untuk membangkitkan semangat generasi muda dalam mengejar cita-cita.
“Dan pada akhirnya ikut berkontribusi secara positif dalam perekonomian dan pengentasan angka pengangguran nasional,” ucap dia.
Kiki menambahkan bahwa inisiatif yang dilakukan Samsung telah menjangkau lebih banyak sekolah menengah kejuruan, madrasah aliyah, serta madrasah aliyah kejuruan.
Hal itu dinilainya sebagai peluang yang baik di tengah bonus demografi dan tingginya angkatan kerja muda produktif yang dimiliki saat ini.
“Kondisi ini harus terus kita manfaatkan dengan baik dengan mengoptimalkan pendidikan untuk mencetak angkatan kerja yang unggul, mampu bersaing, dan memiliki kompetensi yang sejalan dengan kebutuhan di era industri 4.0,” ujar Kiki.
Samsung Innovation Campus merupakan inisiatif yang dihadirkan Samsung untuk mempersiapkan generasi muda siap kerja di Indonesia melalui pembekalan dasar keahlian digital pada pendidikan vokasi.
Saat ini, SIC telah memasuki batch ketiga dan diikuti oleh 1.000 siswa serta 150 guru dari 70 sekolah yang tersebar di 38 SMK dan 32 MA/MAK di seluruh daerah di Indonesia.
Baca juga: Kemenperin sumbang komputer berkecepatan tinggi untuk sekolah vokasi
Baca juga: B20 Indonesia gandeng perusahaan kerjasama dengan pendidikan vokasi
Baca juga: Menko PMK: Pendidikan dan pelatihan vokasi untuk ciptakan SDM unggul
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Sumber Antara