Kominfo dan OJK perkuat kerja sama bidang finansial digital

  • Whatsapp

berkaitan dengan penanganan pinjaman online ilegal

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkuat kerja sama dalam penanganan Sistem Elektronik dan Penyelenggara Sistem Elektronik di sektor keuangan.

Menkominfo Johnny G. Plate menyatakan, kerja sama yang sebelumnya telah berlangsung itu akan ditingkatkan bersama Dewan Komisioner OJK yang baru sebagai bagian dari pelayanan kepada masyarakat.

“Ada banyak kerja sama yang sudah dibangun Kominfo dengan Otoritas Jasa Keuangan dari dulu, sehingga perlu dilanjutkan dan ditingkatkan oleh Anggota Dewan Komisioner OJK yang baru, di antaranya yang berkaitan dengan penanganan pinjaman online ilegal, sehingga kita evaluasi kembali bagaimana tindak lanjutnya. Pada prinsipnya Kementerian Kominfo mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh OJK,” kata Menteri Johnny dikutip dari siaran pers pada Sabtu.

Menkominfo menekankan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga penting agar keputusan yang diambil bisa cepat dan tepat sekaligus menjadi upaya peningkatan layanan terhadap masyarakat.

Lebih lanjut, Menteri Johnny menjelaskan kedua pihak mendiskusikan mengenai pendaftaran Sistem Elektronik dan Penyelenggara Sistem Elektronik sektor keuangan. Menurutnya, pendaftaran diperlukan agar dapat melindungi hak konsumen di Indonesia.

“Ini juga harus menjaga bagaimana pelayanan pelanggan berlangsung dengan baik. Dengan registrasi nanti apabila terjadi masalah penanganan bisa kita lakukan dengan mudah. Tentu dalam rangka perlindungan hak-hak konsumen di Indonesia,” ujarnya.

Menkominfo bersama Ketua OJK Mahendra Siregar mendiskusikan tata kelola data dalam yurisdiksi nasional maupun data cross-border. Menurutnya, kerja sama antara Kementerian Kominfo dan OJK untuk memastikan sistem dalam ruang digital berjalan dengan baik untuk semua aktivitas mikroprudensial keuangan dan perbankan.

“OJK sebagai otoritas di sektor jasa keuangan, penegakan hukum di sisi yang lain oleh aparat penegak hukum, dan bagaimana perlindungan terhadap ketahanan dari serangan siber. Ini hal yang rutin yang kita lakukan. Meski rutin dilakukan kan perlu ada courtesy, pertemuan, serta silaturahmi diantara pimpinan,” ujarnya.

Ketua OJK Mahendra Siregar menyampaikan, upaya memperkuat sistem telekomunikasi dan informasi akan membuat bangsa Indonesia makin kokoh karena ditujukan untuk menjaga kedaulatan data dan juga pertahanan menghadapi ancaman siber.

“Dari dalam perspektif itu, kami menyampaikan hal-hal yang terkait dengan kebutuhan dan kepentingan secara teknis dan governance dari aspek keuangannya (dari OJK-nya) menjadi dapat sinkronisasi perspektif desain arsitektur dari aspek sistem yang tadi disampaikan oleh Menteri Kominfo,” katanya.

Mahendra juga berharap, kerja sama ke depan antara Kementerian Kominfo dan OJK akan lebih sinergis.

“Justru bisa lebih saling memperkuat. Itu yang kami sangat menyambut baik diskusi pada hari ini akan ditindaklanjuti pada level yang lebih operasional dan teknis,” jelasnya.

Baca juga: OJK terus awasi program anti pencucian uang dan pendanaan terorisme

Baca juga: Kominfo pastikan ASO tidak lagi dilaksanakan dalam tiga tahapan

Baca juga: Johnny Plate: Kominfo kerja 24 jam nonstop blokir judi “online”

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Sumber Antara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *