Kuartal I 2020, PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp520 miliar atau naik 12,5% dibandingkan tahun lalu. Sedangkan beban operasional secara tahun ke tahun menjadi Rp969 miliar, mengalami kenaikan 7%.
Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli menjelaskan, ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity) mengalami kenaikan dibandingkan kuartal I tahun sebelumnya, masing-masing menjadi 6,1% dan 28,5%.
“Sedangkan NPL naik dari 1,7% menjadi 1,8% dari piutang yang dikelola di kuartal I 2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Hafid Hadeli dalam keterangan resmi, Minggu 3 Mei 2020.
Menurut Hafid, pada kuartal I 2020, Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp8,4 trilliun atau turun 11% secara tahun ke tahun dibandingkan tahun sebelumnya
“Penurunan ini disebabkan karena melemahnya daya beli konsumen akibat dari penyebaran Covid-19, dan penurunan harga komoditas seperti minyak, batu bara, dan CPO. Secara keseluruhan, penjualan segmen sepeda motor dan mobil turun, relatif sejalan dengan penurunan industri di sepanjang kuartal I 2020,” lanjutnya.
Kendati demikian, piutang sepeda motor tumbuh 7% menjadi Rp26,2 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Piutang mobil meningkat tipis 2% menjadi Rp28,1 triliun. Piutang yang dikelola Adira berhasil tumbuh 4% menjadi Rp54,7 triliun.
Lebih lanjut, Hafid mengatakan, pada kuartal I 2020, pembiayaan sepeda motor Adira Finance mengalami penurunan 13% menjadi Rp4,1 triliun, dimana segmen motor baru hanya mengalami sedikit penurunan 2% menjadi Rp3,4 triliun. Sedangkan mobil, secara keseluruhan pembiayaan mobil baru turun sebesar 27% menjadi Rp1,7 triliun.
Untuk merek Honda berkontribusi terbesar dengan komposisi 64% dari total pembiayaan sepeda motor, Yamaha berkontribusi kedua terbesar dengan komposisi 29% dari total pembiayaan.
Baca juga: RUPST Adira Finance Memutuskan Pembayaran Dividen Sebesar 50 Persen dari Laba Bersih Tahun 2019
Sumber Upperline