“Pengiriman smartphone 5G kumulatif akan melewati angka 100 juta pada kuartal kedua tahun 2023 dan melampaui pengiriman smartphone 4G pada akhir tahun depan,” kata Counterpoint.
Menurut Counterpoint, hal tersebut didorong oleh adopsi massal jaringan berkecepatan tinggi dan peningkatan penjualan perangkat seluler di kelompok harga yang lebih rendah.
“Meskipun pengiriman smartphone India secara keseluruhan diperkirakan mengalami penurunan tahun ini karena masalah pasokan komponen dan faktor ekonomi makro, 5G akan terus menyokong permintaan smartphone pada tahun 2025,” kata Counterpoint.
Baca juga: Galaxy A13 5G jadi ponsel Samsung 5G termurah di Amerika Serikat
Kecepatan data 5G di India sendiri diperkirakan 10 kali lebih cepat daripada 4G. Jaringan ini dianggap penting untuk teknologi baru seperti mobil self-driving dan kecerdasan buatan.
Sementara itu, pangsa perangkat seluler 5G di kisaran harga lebih rendah (kurang dari 20.000 rupee atau sekitar Rp3,7 juta) diperkirakan akan melonjak menjadi 30 persen pada 2023, dari 4 persen pada tahun lalu.
Firma analisis itu pun berharap, pembatasan seperti kekurangan pasokan komponen, inflasi, konflik geopolitik, dan terbatasnya ketersediaan jaringan 5G untuk mereda pada akhir tahun 2023, yang mengarah pada adopsi massal 5G.
Diketahui, Pemimpin telekomunikasi India Reliance diketahui telah bekerja sama dengan Google Alphabet untuk meluncurkan smartphone 5G murah.
Sementara itu, pemerintah India ingin mendorong Apple, Samsung, dan produsen ponsel lainnya untuk memprioritaskan peluncuran peningkatan perangkat lunak untuk mendukung 5G di negara tersebut. Pasalnya, banyak model yang belum siap untuk layanan berkecepatan tinggi itu.
Baca juga: Rekomendasi HP Samsung dengan fitur NFC terbaru 2022
Baca juga: Tak banyak pilihan, ponsel Xiaomi terlaris di segmen 5G
Baca juga: Samsung Galaxy S22 Series 5G bisa dibeli mulai 4 Maret
Penerjemah: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Sumber Antara