Pentingnya upskilling & reskilling untuk buka peluang talenta digital

  • Whatsapp

Jakarta (ANTARA) – Program upskilling atau peningkatan kemampuan dan reskilling atau perluasan kemampuan dinilai menjadi penting bagi talenta digital guna meraih peluang pekerjaan yang masih dibutuhkan dari berbagai perusahaan, menurut Practicum.

Melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu, Practicum memandang adanya peluang baru di bidang digital yang justru hadir di tengah gelombang pemecatan karyawan startup. Hal ini juga ditunjukkan dari laporan Gartner yang memprediksi bahwa investasi perusahaan untuk IT di seluruh dunia meningkat hingga 2,4 persen pada tahun ini.

Menurut Practicum, upskilling dan reskilling bukan hanya penting bagi para pencari kerja secara umum, namun juga penting bagi perusahaan yang memahami pentingnya transformasi digital untuk kelangsungan bisnis.

Upskilling digital bisa membantu perusahaan meningkatkan nilai produktivitas karyawannya. Melalui upskilling, para pencari kerja juga dapat menjadi nilai tambah dalam mencari peluang kerja yang lebih ideal.

Baca juga: Kolaborasi antarsektor jadi kunci pengembangan talenta digital

Sementara reskilling dapat membantu para pekerja untuk beralih profesi untuk mendapatkan gaya hidup yang lebih fleksibel dan kesempatan yang lebih baik. Bagi perusahaan, reskilling bisa membantu mengurangi pemecatan.

Pengembangan kemampuan digital bisa dilakukan baik secara internal maupun bekerja sama dengan pihak eksternal seperti Practicum, sebuah platform bootcamp yang menyediakan kelas daring. Sebagai informasi, kemampuan di bidang teknologi digital termasuk dalam keahlian dan pekerjaan yang paling dicari pada 2025 menurut World Economic Forum (WEF).

Southeast Asia Director Practicum Herdian Mohammad mengatakan bahwa minat terhadap jurusan profesi digital terus bertambah di Practicum. Program kelas seperti Data Scientist, Data Analyst, dan Web Developer banyak diminati para fresh graduate di seluruh dunia. Merespon antusiasme ini, Practicum juga akan menawarkan kelas baru yaitu QA Engineer dan Python Developer.

“Saat ini, dari tiga kelas berdasarkan profesi yang ditawarkan oleh Practicum Indonesia, peminatan dari para murid adalah 43 persen menjadi Data Analyst, 34 persen menjadi Data Scientist, dan 23 persen menjadi Web Developer,” kata Herdian.

Seiring dengan adanya peluang pekerjaan di bidang digital, Herdian mengatakan pihaknya terus membantu para alumni Practicum untuk melihat peluang tersebut serta membantu menawarkan lulusannya kepada para perusahaan mitra dari Practicum.

“Dengan ini diharapkan Practicum bisa mengakselerasi dua juta tenaga kerja digital Indonesia sesuai dengan misi Practicum Indonesia dan tujuan dari Indonesia Emas 2045,” kata Herdian.

Baca juga: Kemenkominfo ungkap tiga tema di DLA untuk cetak pemimpin digital

Baca juga: Kemenkominfo targetkan latih 20 ribu ASN jadi talenta digital di 2023

Baca juga: Kemenkominfo lampaui target program DTS pada 2022

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Sumber Antara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *