Forum yang juga dihadiri 10 siswa dari program Huawei Seeds for the Future itu menyoroti soal peran teknologi dalam menyiapkan ekosistem pendidikan tinggi.
UNESCO Assistant Director-General for Education Stefania Giannini dan Board Director & Senior Vice President Huawei Vincent Peng memaparkan peran penting teknologi bagi inovasi dan pendidikan.
Baca juga: Kontribusi Huawei dukung tujuan transformasi digital di Indonesia
“Sekarang, kita harus melakukan lebih untuk menjembatani kesenjangan digital secara global, serta untuk mengintegrasikan solusi berbasis TIK dengan sistem maupun program pendidikan tinggi. Bukan hanya bagi para lulusan pencari kerja, namun juga bagi ekosistem pendidikan yang terbuka, fleksibel, dan serba-terkoneksi,” kata Giannini dalam siaran pers, Kamis.
Sementara Peng menyerukan kepada pihak universitas, pelaku industri, dan pemerintah untuk bahu-membahu mewujudkan masa depan yang berkelanjutan dan inklusif.
“Teknologi digital memiliki potensi untuk menyetarakan ketersediaan sumber daya pendidikan di dunia. Kita harus memaksimalkan teknologi digital untuk membangun sistem pendidikan yang kolaboratif, terbuka, dan dinamis,” kata Peng.
Peng juga berbicara tentang berbagai inisiatif Huawei untuk menjembatani kesenjangan digital dan mengembangkan ekosistem talenta digital. “Kami telah bermitra dengan hampir 2.000 universitas di seluruh dunia untuk membangun Huawei ICT Academy, dengan target melatih setidaknya 1 juta profesional dan ahli di bidang TIK pada tahun 2024.”
Melalui upaya-upaya ini, Huawei berharap dapat meningkatkan literasi digital bagi semua dan mendorong masyarakat serta industri untuk bertumbuh secara berkelanjutan.
ICT Academy kini merupakan bagian dari program Huawei Seeds for the Future 2.0 yang diluncurkan pada tahun 2021 lalu. ICT Academy menyediakan beasiswa, kompetisi teknologi, pelatihan kecakapan digital, dan kampanye pemberdayaan perempuan di industri teknologi.
Program ini adalah kelanjutan dari Seeds for the Future yang diluncurkan pada tahun 2008. 1,54 juta orang dari lebih dari 150 negara diestimasikan telah menerima manfaatnya.
Dalam kesempatan yang sama, Huawei Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menandatangani nota kesepahaman terkait program pengembangan talenta digital. Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. menegaskan pengakuan pihaknya terhadap pentingnya program yang disediakan oleh Huawei.
“Kami mengapresiasi peran Huawei dalam menyediakan forum bagi para mahasiswa untuk mempelajari secara lebih mendalam TIK sebagaimana diterapkan di dunia industri sekarang ini melalui berbagai program luar biasa seperti pelatihan dari Huawei dan sertifikasi untuk pengajar dan mahasiswa, Huawei ICT Competition, Seeds for the Future, Technical Days, kolaborasi dengan pemerintah melalui berbagai program pemerintah,” katanya.
Reini menambahkan bahwa kolabarasi berbagai pihak amatlah kritikal untuk mempersiapkan kompetensi sumber daya manusia Indonesia di sektor industri TIK.
Secara terpisah, Wang Bin, Vice President, Management Transformation, Huawei Indonesia menyambut baik kerjasama yang menguatkan kemitraan yang telah dijalin dengan 73 universitas di seluruh Indonesia untuk menyiapkan talenta digital masa depan Indonesia.
“Kami telah mendukung secara aktif Pemerintah Indonesia untuk mencapai target mempersiapkan 9 juta talenta digital hingga 2030 dan memperkuat ekosistem digital. Saat ini kami telah mencapai 60 persen dari target untuk menyiapkan 100 ribu talenta digital hingga 2025 melalui kemitraan dengan kementerian, industri, dan berbagai universitas terkemuka,” tegas Wang Bin.
Baca juga: Kadin rangkul Huawei bangun ekosistem nol karbon Indonesia
Baca juga: China desak Kanada koreksi larangan terhadap Huawei dan ZTE
Baca juga: Huawei bedah peluang ekonomi di kawasan Asia Pasifik
Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Sumber Antara