Huawei sebut konektivitas dapat dicapai dengan kolaborasi

  • Whatsapp

Hal ini untuk menciptakan masyarakat digital yang benar-benar inklusif

Jakarta (ANTARA) – Vice President Director of the Board Business Environment di Huawei Indonesia James Sun mengatakan konektivitas dapat dibangun dan dicapai dengan kolaborasi para penyedia layanan telekomunikasi.

“Dengan bekerja sama dengan mitra operator, Huawei berupaya untuk memaksimalkan semua potensi dan peluang dengan berbagi praktik terbaik dan berfokus pada cara-cara baru untuk memperluas infrastruktur yang ada,” kata Sun di Jakarta, Rabu (23/11).

“Hal ini untuk menciptakan masyarakat digital yang benar-benar inklusif. Kita dapat menunjukkan betapa efektif, produktif, dan cerdasnya dunia kita nantinya di masa depan,” ujarnya menambahkan.

Baca juga: Huawei Cloud Indonesia meluncur tahun ini

Lebih lanjut, Sun mengatakan Huawei sebagai penyedia solusi TIK global akan selalu mencari terobosan dan inovasi teknologi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi.

“Huawei akan terus memperluas inklusi digital untuk menghubungkan masyarakat yang selama ini sulit dijangkau layanan internet melalui berbagai solusi Huawei, termasuk solusi Huawei Rural Star yang telah diterapkan di banyak negara di dunia. Kami melihat solusi ini sangat cocok untuk diterapkan untuk menciptakan konektivitas antar pulau di Indonesia,” kata dia.

Pada tahun 2021, Huawei dan mitra operator menguji coba solusi broadband nirkabel Rural Star Pro dengan fitur utama LTE untuk backhaul di daerah terpencil di Pulau Kalimantan.

Huawei Rural Star merupakan terobosan dalam desain stasiun pangkalan radio dengan kemampuan untuk mengintegrasikan pita dasar, peralatan transmisi radio, dan secara bersamaan LTE untuk backhaul nirkabel, dalam satu modul.

Dengan konsep LTE untuk backhaul, spektrum operator yang biasanya hanya digunakan untuk akses radio ke perangkat pengguna atau akses radio juga dapat digunakan untuk menyediakan akses antar stasiun pangkalan radio (backhaul).

Fitur ini mampu menekan biaya sewa transmisi yang sebelumnya dikeluarkan oleh operator seperti penggunaan microwave dan satelit. Saat ini, solusi tersebut telah diterapkan di lebih dari 60 negara yang melayani 50 juta populasi.

Baca juga: Huawei nilai konektivitas tunjang inklusi dan transformasi digital

Baca juga: Huawei bermitra dengan berbagai pihak perkuat ekosistem digital

Baca juga: Huawei, BRIN kolaborasi riset dan inovasi AI perkuat ekosistem digital

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Sumber Antara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *