Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengatakan penggunaan fitur live streaming dalam media sosial sebagai tren untuk berjualan merupakan suatu bentuk usaha kreatif pedagang dalam mempromosikan produknya.
Ia mengatakan tren ini sangat menarik karena dinamika pasar digital yang sangat dinamis dan cepat terhadap perubahan. Jika ada inovasi yang baru, tren live streaming ini bisa jadi akan bertahan, apabila pelaku usaha bisa memanfaatkan fitur dalam platform e-commerce-nya dengan baik.
Baca juga: Kiat agar UMKM mampu gaet pembeli lewat “live streaming”
Namun, tidak menutup kemungkinan tren ini akan menurun jika pelaku usaha menemukan ide baru untuk mempromosikan produknya dengan cara lain.
Ia berharap dengan adanya inovasi di pasar digital, industri ini bisa memberikan pendewasaan pada konsumen yang berbelanja online agar tidak selalu mencari barang murah, tetapi juga produk-produk berkualitas.
Baca juga: Tips tingkatkan penjualan lewat “live streaming”
Pilihan tersebut juga lebih mudah ketimbang jika harus membuka toko offline yang bisa memakan biaya seperti sewa tempat dan listrik.
“Harga murah itu lebih pada benefit tambahan tapi konsumen diberikan barang berkualitas apapun yang di pasar offline itu sebenarnya bisa ditemukan di pasar digital itu dari sisi konsumen,” ucap Bima.
Baca juga: Pedagang sebut tren berjualan “online” di Tiktok mulai menurun
Baca juga: Penelitian: Layanan pesan-antar makanan online akselerasi bisnis UMKM
Baca juga: Kemenkominfo dampingi UMKM adopsi teknologi digital
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2023
Sumber Antara