Pertumbuhan penetrasi internet perlu diantisipasi di beberapa hal

  • Whatsapp

Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif Angga mengatakan pertumbuhan penetrasi internet yang terus meningkat perlu diantisipasi di sejumlah hal.

“Dengan pertumbuhan penetrasi internet yang terus meningkat, APJII harus mengantisipasi kebutuhan infrastruktur internet; termasuk titik pertukaran trafik internet (internet exchange node) dan pusat data, dari segi kapasitas, keandalan, dan efisiensi,” kata Arif dikutip dari keterangan pers, Kamis.

Ada pun tingkat penetrasi internet tercatat sebesar 73,7 persen pada tahun 2021, meningkat dari 64,8 persen pada tahun 2018.

Sebanyak 95 persen populasi di dalam negeri yang mengakses internet melalui ponsel pintar (smartphone), diharapkan Indonesia siap menjadi pasar hyperscale untuk pusat data.

Baca juga: Belasan inisiatif digital Indonesia masuk nominasi WSIS Prizes 2022

Menurut Structure Research, pusat data kolokasi di Jakarta diperkirakan akan tumbuh pada tingkat tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) 23,7 persen dari tahun 2020 hingga 2025, yang mengindikasikan pertumbuhan besar di masa depan.

“APJII berkomitmen untuk mendukung visi Indonesia menjadi kekuatan ekonomi digital terbesar di seluruh kawasan dan memperkuat kedaulatan internet,” ujar Arif menambahkan.

Sementara itu, APJII menyediakan sejumlah layanan strategis kepada anggotanya, termasuk akses ke Indonesia Internet Exchange (IIX), bantuan, seminar dan pelatihan, serta wawasan terkait industri. Layanan ini disediakan untuk mendukung anggotanya dalam menyediakan layanan internet berkualitas bagi masyarakat Indonesia.

Hal ini sejalan dengan program pemerintah Indonesia yang mengupayakan transformasi digital melalui pembangunan infrastruktur digital dan internet yang inklusif agar dapat memperluas konektivitas di seluruh Indonesia.

APJII bersama penyedia layanan teknologi pusat data Asia Princeton Digital Group (PDG) mengumumkan kerja sama dalam rangka mendorong infrastruktur internet Indonesia.

Kemitraan strategis ini akan membantu anggota APJII di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Pekanbaru untuk memiliki akses mudah ke IIX dan memperkuat infrastruktur konektivitas internet di Indonesia.

Kolaborasi ini juga akan mencakup 22MW Jakarta Cibitung 2 (JC2), pengembangan fasilitas pusat data baru (greenfield) yang belum lama ini diluncurkan PDG.

Melalui kerja sama ini, PDG membuka lebih banyak pilihan dari segi lokasi. Kerja sama ini akan membantu memfasilitasi anggota APJII untuk menjangkau lebih banyak konten digital dengan memanfaatkan jejak luas PDG di pasar.

Langkah ini juga akan memungkinkan penyedia konten untuk melakukan kolokasi dengan PDG untuk mendapatkan akses mudah ke IIX. Pada saat yang sama, APJII dapat memperluas komunitasnya dan menyediakan layanan Internet yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.

“Berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur digital yang lebih kuat di Indonesia dan mendorong kemajuan bangsa secara luas merupakan salah satu fokus utama PDG,” kata Managing Director Princeton Digital Group Indonesia Stephanus Tumbelaka.

“Berada di pusat pertumbuhan ekonomi yang luar biasa dan digitalisasi yang cepat oleh sektor pemerintahan di Indonesia, PDG siap untuk melayani kebutuhan perusahaan penyedia cloud global, perusahaan penyedia internet dalam negeri, serta berbagai perusahaan; menyediakan skalabilitas, konektivitas, dan keandalan yang tak tertandingi,” imbuhnya.

Baca juga: APJII dan Cybers Academy dukung akselerasi digital ke desa

Baca juga: EDGE DC jalin kerja sama data center dengan APJII

Baca juga: APJII DKI dorong konektivitas internet seluruh wilayah Jakarta

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Sumber Antara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *