Sekjen Kominfo: Kolaborasi adalah kunci wujudkan kesetaraan gender

  • Whatsapp

berbagai tantangan bisa dihadapi

Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Jendral Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Mira Tayyiba, pada Hari Kartini yang jatuh pada hari ini menyebutkan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci terwujudnya kesetaraan gender di Indonesia.

“Peringatan Hari Kartini seyogyanya harus terus menjadi momentum memperkuat kemauan dan upaya masyarakat untuk meningkatkan kesetaraan, keterwakilan, serta berbagai peranan aktif wanita di berbagai lini. Lewat kolaborasi berbagai tantangan bisa dihadapi dengan menghadirkan kebijakan inklusif dan mendorong kesetaraan bagi perempuan,” ujar Mira di Tangerang, Banten, Kamis.

Mira menyebutkan meski di era industri 4.0 perempuan sudah dilibatkan lebih banyak diberbagai sektor, namun dampak industri 1.0 hingga 3.0 yang mengutamakan pria dan menyampingkan posisi wanita dalam industri masih membekas.

Hal itu terbukti dalam berbagai laporan yang dikeluarkan oleh organisasi-organisasi global seperti International Labour Organization (ILO) pada 2020 yang melaporkan bahwa wanita 1,2 kali lebih rentan tergantikan karena otomatisasi dibandingkan dengan pekerja laki-laki.

Lalu mengacu pada laporan ILO di 2020, di Indonesia tercatat rata-rata penghasilan pekerja perempuan lebih rendah persentasenya sebesar 23 persen daripada laki- laki.

Untuk itu, agar Indonesia bisa mewujudkan lebih cepat kesetaraan gender bagi wanita dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak tidak hanya pemerintah dan pihak industri swasta tapi juga masyarakat luas.

Dalam industri 4.0 yang berjalan bersamaan dengan transformasi digital diharapkan akses- akses yang sebelumnya tertutup di generasi sebelumnya dapat terbuka.

Dengan akses inklusif kepada teknologi dan digitalisasi diyakini masyarakat tidak hanya di Indonesia tapi juga diseluruh dunia bisa menuju ke arah kesetaraan gender dengan lebih cepat.

Lebih lanjut, Mira menyebutkan sebagai langkah nyata untuk mendorong kesetaraan gender antara pria dan wanita, Kementerian Kominfo bahkan membawa isu penyediaan akses inklusif lewat forum Presidensi G20.

Dalam forum DEWG G20, Kementerian Kominfo yang bertindak sebagai Ketua membawa pembahasan isu “Digital Literacy” dan “Digital Skill”.

Pembahasan isu tersebut dimaksudkan agar perempuan yang termasuk sebagai kelompok rentan bisa lebih terlibat dan berpartisipasi lebih di ruang digital.

“Tentunya program Kementerian Kominfo ini hanya merupakan salah satu kepingan puzzle dalam upaya mengembangkan partisipasi wanita di ruang digital,” kata Mira.

Baca juga: Negara menjamin lebih banyak ruang untuk kewirausahaan perempuan

Baca juga: Erick Thohir ingin perempuan menduduki 25 persen kursi direksi BUMN

Baca juga: Transformasi digital dorong kesetaraan wanita dalam berwirausaha

 

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Sumber Antara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *