Deteksi Covid-19, Bio Farma Siapkan 100.000 Test RT-PCR Kit

  • Whatsapp

Sebagai upaya mendeteksi virus corona lebih massif, Bio Farma  akan segera memproduksi alat pendeteksi Covid-19 berupa Rapid Test berbasis Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), yang dapat melakukan pemeriksaan SARS CoV2 (virus corona) atau Covid-19.

Bacaan Lainnya

Bio Farma yang memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 15.000 test RT-PCR kit per hari, akan memproduksi perdana sebanyak untuk 50 ribu test atau setara 2.000 kit pada bulan Mei 2020 dilanjutkan dengan kapasitas produksi sebanyak 4.000 kit atau setara dengan 100 ribu test.

Tes Kit berbasis RT-PCR ini telah memenuhi Golden Standard dalam pemeriksaan COVID-19 sekaligus penentuan penegakan diagnosis status positif atau negatif dari sampel swab yang berasal dari pasien yang terduga terpapar oleh COVID-19.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, mengatakan keterlibatan Bio Farma dalam produksi alat PCR test ini, sesuai dengan SK Kepala BPPT Nomor 72 Tahun 2020, khususnya dalam sub Group task force Rapid Test Diagnosis berbasis quantitative polymerase chain reaction (qPCR).

Untuk itu, Honesti Basyir menegaskan, Bio Farma akan menjalankan perannya sesuai dengan kompetensinya, antara lain untuk membuat kit diagnostik berbasis PCR, (Produksi dan Packaging), Quality control sekaligus Validasinya serta Registrasi untuk mendapatkan izin edarnya. Bio Farma juga berperan aktif dalam Distribusi kit ini ke seluruh Fasilitas kesehatan Rujukan pemerintah yang berada di seluruh pelosok Indonesia.

Prototype akan kami terima dalam waktu dekat ini dari perusahaan startup asal Indonesia Nusantics, kemudian Bio Farma akan memproduksi secara massal dalam jumlah besar yang akan memanfaatkan fasilitas produksi yang ada di Bio Farma termasuk proses serta pengujian (quality control), packaging dan distribusi“, ujar Honesti Basyir dalam keterangan resmi, Rabu 22 April 2020.

Honesti menambahkan sesuai dengan semangat #BUMNuntukIndonesia produksi RT-PCR kit ini, akan menggunakan fasilitas produksi dan SDM yang memiliki kompetensi di bidang Biomolekuler yang ada di Bio Farma, jadi bisa dikatakan kit ini adalah 100% produksi dalam negeri oleh putra-putri bangsa Indonesia.

“Setidaknya dalam dua minggu akan menghasilkan 4.000 kit atau setara dengan 100.000 tes. Mudah – mudahan keberadaan tes kit berbasis qPCR ini, dapat membantu pemerintah dalam percepatan penanganan menghadapi pandemik Covid-19,’ tambahnya.

Sementara itu, Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, “BPPT melalui TFRIC19 terus memberikan dukungan penuh dalam percepatan produksi test kit PCR ini. Koordinasi dengan Badan Litbangkes dan Lembaga Biologi Molecular Eijkman telah dilakukan BPPT secara serius untuk mendapatkan akses sampel RNA Covid-19 Indonesia, untuk keperluan validasi produk, melengkapi desain dan prototipe test kit PCR yang telah dikembangkan oleh tim Nusantics.

“BPPT juga makin yakin produk tes kit PCR dalam negeri segera terwujud setelah Bio Farma menyatakan kesediaan dan kesiapannya,” pungkasnya.

Baca juga: Jadi Induk Holding BUMN Farmasi, Bio Farma Ingin Anggota Holding Jadi Global Player

Sumber Upperline

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *