Inilah 4 Komponen Utama Integrasi JakLingko dan MRT Jakarta

  • Whatsapp

MRT Jakarta memastikan ada 4 komponen utama dalam pengintegrasian JakLingko. Hal itu dijelaskan Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar dalam Forum Jurnalis, baru-baru ini.

Bacaan Lainnya

“Untuk memastikan integrasi transportasi publik terjadi di sepanjang jalur MRT Jakarta, implementasinya melalui empat komponen utama, yaitu integrasi fisik antara halte dan stasiun; integrasi pembayaran yang juga kita dorong di 2020 ini; integrasi layanan dan rute yang sudah terjadi dan akan dimaksimalkan; serta data dan informasi,” jelas William Sabandar dalam keterangan resmi perusahaan.

William Sabandar menegaskan, adapun koridor fase 1 ini ditetapkan sebagai koridor implementasi Jak Lingko. Yang akan dilakukan adalah optimalisasi layanan Transjakarta, integrasi sarana dan prasarana pengumpan seperti fasilitas pejalan kaki dan pengembangan jalur sepeda termasuk rak sepeda.

“Kita akan memaksimalkan layanan untuk pejalan kaki dan pesepeda. Contohnya di Transit Plaza Lebak Bulus. Ada akses pejalan kaki langsung ke Stasiun Lebak Bulus Grab. Bahkan saat ini gedung Point Square sedang membangun jembatan penghubung dari gedung, transit plaza, hingga ke Stasiun Lebak Bulus Grab,” ucapnya.

William Sabandar melanjutkan, ada juga integrasi prasarana seperti yang sedang dikerjakan di Stasiun ASEAN dan Halte Transjakarta CSW, dan penambahan area park and ride yang selama ini masih kurang.

Terkait area park and ride ini, jelas William, tahun ini juga pemerintah rencananya akan mulai menaikkan tarif parkir.

“Konsekuensi logisnya adalah memperbaiki transportasi publik dan menambah area park and ride,” tutur ia.

Saat ini, ada tiga area park and ride yang telah disediakan, yaitu di Lebak Bulus, Fatmawati, dan South Quarter.

“Kita akan tambah lagi di area Ragunan dan dilengkapi dengan layanan bus pengumpan (shuttle service) oleh Transjakarta,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhamad Kamaluddin juga meng-upgrade perkembangan terbaru terkait perusahaan patungan PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero), yaitu PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (PT MITJ).

PT MITJ ini nantinya akan mengelola transportasi perkeretaapian terintegrasi dan transit oriented development. Tahun ini perusahaan sedang menyiapkan pembentukan dua anak perusahan baru, yaitu pertama, terkait pengelolaan sarana dan kedua, bidang integrasi tiket (electronic fare collection/EFC) bersama dengan PT Transportasi Jakarta dan PT Jakarta Propertindo.

William menambahkan bahwa ada tiga studi yang akan dikerjakan oleh PT MITJ. Yaitu, pertama, konsep integrasi kelembagaan untuk transportasi perkeretaapian pada lintas layanan Jabodetabek. Kedua, studi kelayakan pembangunan kereta api layang lingkar dalam (elevated inner loop line) Jakarta. Dan ketiga, studi kelayakan pengembangan TOD di stasiun-stasiun di Jabodetabek.

Baca juga: MRT Jakarta Gandeng YKI Gelar Pemeriksaan Dini Kanker Retinoblastoma

Sumber Upperline

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *