Tim Direktorat Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta kembali melakukan inspeksi terhadap fasilitas yang ada di luar stasiun. Untuk bulan ini, fokusnya adalah mempersiapkan mitigasi risiko banjir saat musim hujan.
“Sejak beberapa bulan lalu, tim kami telah memitigasi risiko banjir, seperti memastikan drainase lancar dan tidak tersumbat kotoran. Saluran air juga kami perlebar. Bahkan, kami telah siapkan sumur air resapan di stasiun,” ungkap Muhammad Effendi, Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta, saat memimpin langsung inspeksi, 3 November 2020.
Effendi menambahkan bahwa pihak MRT Jakarta telah memetakan status setiap stasiun terkait ancaman banjir dan hasilnya semua masuk ke kategori hijau.
“Di Stasiun Istora Mandiri misalnya, kita perkuat lagi dengan penambahan pompa tambahan,” jelasnya.
Tim inspeksi menyusuri jalur MRT Jakarta dari Depo Lebak Bulus hingga Stasiun Bundaran HI. Selain mitigasi banjir, inspeksi juga meninjau aspek-aspek kerapian, kebersihan, dan keamanan area 200 meter dari stasiun.
“Kami memastikan area pedestrian tidak kumuh, selalu bersih, dan aman bagi masyarakat. Misalnya blok taktil yang senantiasa terpasang,” tutur Effendi.
Selama ini, setiap stasiun secara umum selalu konsisten menjaga aspek-aspek tersebut. Perbaikan minor diusulkan oleh tim pemeriksa agar layanan dapat lebih baik.
Terkait mitigasi banjir, sejumlah perbaikan telah dilakukan di setiap stasiun, terutama stasiun bawah tanah. Misalnya saja menambah tinggi dinding penahan air, membuat sodetan air, dan melebarkan tali air. Kerja sama dan koordinasi dengan suku dinas terkait terus dilakukan agar masyarakat selalu mendapatkan layanan prima saat menggunakan fasilitas publik.
Baca juga: Tampilan Diperbarui, Kini Cek Jadwal Ratangga bisa Lewat Website
Sumber Upperline
