Mengintip Strategi Levi Strauss & Co Percepat Pertumbuhan di Asia Pasifik

  • Whatsapp

Singapura, TechnoBusiness ID Levi Strauss & Co. (NYSE: LEVI), pemimpin pasar pakaian denim (jeanswear) global dengan merek Levi’s, Signature by Levi Strauss & Co, Denizen, Dockers, dan Beyond Yoga, kemarin mengumumkan rencana ambisiusnya untuk pasar Asia Pasifik.

Bacaan Lainnya

Levi Strauss & Co yang pada 2021 berhasil membukukan pendapatan US$5,8 miliar mengungkapkan akan mendiversifikasi bisnis, baik kategori pakaian maupun kanal distribusi, di seluruh wilayah regional tersebut, termasuk Jepang, Australia, Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Baca Juga: Bank Neo Commerce: Literasi Keuangan Masih Jadi Masalah Utama

Levi Strauss & Co akan meluncurkan gerai-gerai baru dan melakukan penyegaran gerai-gerai lama yang di dalamnya juga merenovasi gerai-gerai shop-in-shop menjadi gerai NextGen Indigo. Konsep baru di seluruh gerai itu dihadirkan demi meningkatkan pengalaman belanja konsumen.

Nuholt Huisamen, Managing Director sekaligus SVP Levi Strauss & Co, menjelaskan bahwa di gerai-gerai Levi Strauss & Co nantinya akan semakin sarat perangkat digital, seperti terdapat portal masuk LED dengan atap melengkung dan layar LED untuk konten pemasaran.

Bahkan, di gerai-gerai tertentu akan dilengkapi layanan penjahitan langsung yang memungkinkan untuk memersonalisasi pengalaman pelanggan. Di samping itu, Levi Strauss & Co akan memanfaatkan sebesar-besarnya interaksi multikanal dan segmen direct-to-consumer.

Levi Strauss & Co secara ambisius akan memperkuat multikanal dan mengubah konsep gerai-gerai offline-nya di Asia Pasifik.

Produsen produk Levi’s yang telah berusia 169 tahun itu akan mengandalkan data dan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengantisipasi tren yang ada serta meningkatkan efisiensi dan inovasi dalam proses pengembangan produk.

“Kami berkomitmen mencapai kesuksesan bisnis pada setiap jenjang serta mengubah hal-hal yang perlu dijalankan dan cara mengungguli persaingan masa kini,” ujar Huisamen. “Di saat bersamaan, kami menggunakan teknologi masa depan yang menggerakkan inovasi dan layanan pelanggan.”

Baca Juga: Indonesia Jadi Pengguna Tenaga Kerja Kontrak Terbanyak

Untuk diketahui, Levi Strauss & Co, perusahaan veteran pakaian denim yang menganut nilai-nilai empati, orisinalitas, integritas, dan keberanian, serta mengutamakan pluraritas, kesetaraan, dan inklusi, telah menjangkau penjualan hingga ke lebih dari 100 negara.

Perusahaan yang didirikan oleh Levi Strauss di San Francisco, California, pada 1853, tersebut semakin kuat berkat pemanfaatan jaringan multikanalnya, termasuk 3.100 gerai offline-nya. Walaupun pendapatannya tahun lalu tidak terlalu berbeda dengan pada 2018 (US$5,5 miliar).

—Michael T. Kheilton, TechnoBusiness SG Foto: Levi Strauss & Co

Sumber Technobusiness

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *