Menteri Erick Kurangi Jumlah Anak Cucu Perusahaan BUMN, Tidak Ada PHK

  • Whatsapp

Pandemi Corona tidak serta merta membuat agenda Kementerian BUMN untuk melakukan rasionalisasi dan konsolidasi terhadap anak cucu perusahaan BUMN terhenti. Saat ini, jumlah perusahaan BUMN adalah 142 dan jika ditambah dengan anak dan cucu perusahaan, jumlahnya mencapai 800 perusahaan.

Bacaan Lainnya

Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan bahwa tujuan rasionalisasi anak perusahaan ini adalah efisiensi proses bisnis karena perusahaan hanya berfokus pada core bisnis.

“Kementerian BUMN tetap harus melanjutkan proyek-proyek strategis. Fokus kepada core bisnis agar kita (perusahaan BUMN) terus sehat. Apalagi dengan adanya Covid-19, harus terus efisiensi,” ungkap Erick.

Dalam konferensi pers yang digelar secara online oleh Kementerian BUMN, tiga di antara perusahaan-perusahaan BUMN yang akan melakukan konsolidasi anak perusahaan, menyampaikan rencananya masing-masing.

Garuda Indonesia

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk saat ini sedang melakukan refocusing back to core business. Oleh karena itu, Garuda akan merasionalisasi 6 (enam) cucu perusahaan yang operasionalnya belum optimal dalam memberikan return dan nilai tambah bagi Garuda Indonesia Grup.

Salah satu anak perusahaan yang akan dirasionalisasi adalah perusahaan aplikasi logistik bernama Garuda Tauberes. Perusahaan tersebut akan di-merger dengan unit cargo yang sudah ada di Garuda.

Pertamina

Saat ini, PT Pertamina (Persero) memiliki 25 perusahaan yang non-aktif dan siap untuk dilakukan rasionalisasi. Dari 25 perusahaan tersebut, 4 perusahaan sudah berstatus Dalam Likuidasi (DL), 3 perusahaan diusulkan untuk likuidasi, dan 1 perusahaan diusulkan untuk divestasi.

Sehingga dalam jangka pendek pada tahun 2020 akan ada rasionalisasi sejumlah 8 perusahaan. Proses rasionalisasi ini akan terus berlanjut setelah tahun 2020.

“Tahun ini ada 8 perusahan, 7 likuidasi 1 divestasi. Sisanya tahun depan,” terang Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina dalam koferensi pers online, Jumat, 3 April 2020.

Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk memiliki 49 anak cucu perusahaan yang terkonsolidasi ke Telkom. Di antara anak perusahaan tersebut, ada beberapa yang overlapping dan kurang efisien.

Telkom akan melakukan konsolidasi terhadap 20 anak perusahaan yang memiliki kesamaan portofolio. Selain itu, perusahaan dianggap masih kurang optimal dalam memberikan nilai tambah bagi Telkom dalam misinya menjadi digital telco. Konsolidasi tersebut akan dilaksanakan secara bertahap hingga tahun 2021.

Meskipun ada pengurangan anak cucu perusahaan BUMN, pihak manajemen tidak memilih pilihan lay off atau pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. Mereka akan tetap dipekerjakan baik itu di perusahaan merger maupun induk atau anak usaha lainnya.

Baca juga: Garuda Indonesia Luncurkan Aplikasi Tauberes, Platform E-Commerce Penyedia Jasa Logistik

Sumber Upperline

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *