Virus Corona tidak hanya menyerang daya tahan tubuh manusia, tetapi juga ekonomi negara yang terjangkiti. Berbagai lini bisnis dan perusahaan terimbas wabah Covid-19, termasuk BUMN.
Meskipun demikian, Menteri BUMN Erick Thohir berkomitmen untuk menjaga daya tahan BUMN dalam menghadapi dampak ekonomi dari Covid-19. Erick menyampaikan sudah mulai melakukan finalisasi pemetaan portofolio bisnis seluruh BUMN dan anak-cucu usaha BUMN.
Sebagai langkah awal, Erick telah merampingkan 51 anak-cucu usaha dari Pertamina, Telkom, dan Garuda Indonesia. Perampingan akan terus dilakukan dengan tetap memerhatikan para karyawan yang bekerja di dalamnya.
“Kita memastikan harus juga bagaimana pekerja diutamakan, digabungkan usaha lain, diprioritaskam efisiensi dan memperkuat cashflow,” lanjut Erick.
Erick menyebutkan bahwa Kementerian BUMN telah melakukan pemetaan BUMN berdasarkan portofolio bisnisnya. Pemetaan juga dilakukan berdasarkan paramater nilai ekonomi layanan publik.
Pemetaan tersebut nantinya akan digunakan pedoman dalam menentukan strategi bisnis apakah itu mempertahankan, mentransformasikan, mengkonsolidasikan, atau divestasi atau pelepasan perusahaan.
Erick berharap agar pemetaan dan langkah efisiensi lainnya dapat mengantisipasi dampak pandemi dalam hal ekonomi di Indonesia. Covid-19 ini ia sebut bisa mengakibatkan potensi risiko berat dan sangat berat.
Penguatan daya tahan ekonomi Indonesia dilakukan secara beriringan dari segala lini. Presiden Joko Widodo telah mengambil inisiatif dengan menerbitkan sejumlah aturan dalam menjaga perekonomian nasional.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun berjuang keras untuk menjaga pergerakan nilai rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Langkah-langkah tersebut mendapatkan apresiasi dari Managing Director International Monetary Fun (IMF).
Baca juga: Inilah 4 Langkah Nyata Kementerian BUMN dalam Mitigasi Wabah Virus Corona
Sumber Upperline
