Di tengah Covid-19 yang semakin mewabah, Indonesia Port Corporations (IPC) atau PT Pelindo II (Persero) menjamin bahwa layanan dan operasional pelabuhan tetap berjalan seperti biasa. Terlebih, pelabuhan memiliki peranan yang sangat penting dalam menggerakkan ekonomi nasional.
“Kami menyadari bahwa kita sedang berada di situasi sulit. Namun kami harus mengedepankan pelayanan, karena pelabuhan memikul peran yang begitu strategis sebagai fasilitator perdagangan,” kata Direktur Transformasi IPC, Ogi Rulino, di Jakarta, Selasa (18/3).
BUMN tersebut telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir penyebaran Virus Corona. Untuk menciptakan social distance, perusahaan telah menerapkan mekanisme work from home (WFH).
Namun, kebijakan ini masih dilakukan secara proporsional. Mengingat bahwa ada beberapa jenis pekerjaan yang memang mengharuskan kehadiran karyawan.
Selain pertimbangan tersebut, WFH juga diterapkan pada karyawan dengan kategori tertentu seperti karyawan yang berusia 50 tahun ke atas, karyawan yang dalam kondisi hamil atau menyusui, serta karyawan yang dalam kondisi kurang sehat.
“Karyawan yang kerjanya bersifat administratif juga diperbolehkan bekerja dari rumah,” jelas Ogi.
Sementara itu, karyawan yang berinteraksi langsung dengan pelayanan umum dan operasional di lapangan, kebijakan WFH berlaku parsial. Mekanismenya diatur oleh kepala satuan unit masing-masing divisi.
Ogi juga menjelaskan bahwa digitalisasi yang sudah diterapkan IPC sangat membantu dalam pencegahan Corona ini. Misalnya saja dalam hal transaksi dengan pengguna jasa, semua dilakukan dengan cashless sehingga contact fisik semakin berkurang.
“Kalaupun masih ada, seperti di lapangan penumpukan kontainer, kontak antar-manusia bisa dijaga dalam jarak tertentu,” ujarnya.
Para petugas pandu, terminal penumpang dan peti kemas/non-petikemas, saat bekerja diwajibkan memakai alat pelindung tambahan. Mereka harus memakai masker dan sarung tangan. Tempat mereka bekerja pun rutin dibersihkan dengan disinfektan.
IPC telah menghentikan kunjungan dinas ke luar negeri. Untung agenda dinas di dalam negeri masih diperbolehkan tetapi tetap selektif.
Baca juga: IPC – Port of Rotterdam Kerja Sama Pengembangan Logistik Maritim dan Infrastruktur
Sumber Upperline
