Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia, Pemerintah Tunjuk Lima Jubir

  • Whatsapp

Sebanyak 1,2 juta vaksin yang dibeli pemerintah tiba pada 6 Desember lalu. Untuk melancarkan upaya pemerintah melindungi masyarakat dengan vaksin tersebut, Johnny G. Plate menunjuk lima juru bicara terkait vaksinasi Covid-19. 

Bacaan Lainnya

Secara umum, tugas mereka adalah mengomunikasikan strategi vaksinasi yang dijalankan pemerintah dan juga perkembangan penting mengenai vaksin tersebut. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas pada tanggal 19 Oktober 2020 lalu.

Kelima jubir tersebut merupakan perwakilan dari lembaga-lembaga terkait vaksinasi tersebut. Jubir pertama adalah dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dari Kementerian Kesehatan RI. Ia juga adalah Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2PML). 

Kedua, juru bicara dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), Dr. dra. Lucia Rizka Andalusia, M.Pharm, Apt. yang juga menjabat sebagai Direktur Registrasi Obat Badan POM. Selanjutnya, juru bicara ketiga berasal dari PT. Bio Farma, Bambang Herianto S.Si.,Apt., yang merupakan Corporate Secretary perusahaan holding farmasi BUMN tersebut.

Ketiga jubir tersebut berperan untuk membangun pemahaman yang tepat terkait kebijakan dan isu terkait vaksinasi. Selain itu juga membangun partisipasi publik untuk mensukseskan program vaksinasi COVID-19 dan penanganan COVID-19.

Sementara, juru bicara yang telah ditunjuk pemerintah sebelumnya, Prof. Wiku Adisasmito yang merupakan juru bicara penanganan COVID-19 akan menambah fokus pada aspek sains dari vaksin. Terakhir, dr. Reisa Broto Asmoro juru bicara dan duta perubahan perilaku akan fokus pada menerangkan perilaku hidup sehat yang berbasis pencegahan termasuk vaksinasi.

Kelima juru bicara ini akan saling melengkapi dalam upaya komunikasi publik dan sosialisasi agar informasi tentang perkembangan vaksin dan vaksinasi COVID-19 dapat tersampaikan ke masyarakat secara terpadu, cepat, dan merefleksikan dinamika yang terjadi di lapangan.

Komunikasi publik juga membutuhkan upaya proaktif dan pendekatan yang relevan dengan mempertimbangkan kejelasan arus informasi, perkembangan situasi dan zaman, serta teknologi, juga unsur lokalitas di setiap daerah. 

Hal ini penting agar seluruh lapisan masyarakat memiliki pemahaman yang tepat dalam setiap milestone vaksinasi COVID-19 baik dalam proses pra-vaksinasi, vaksinasi, maupun pasca vaksinasi.

Baca juga: Indonesia Telah Siap dengan Rantai Distribusi Vaksin

Sumber Upperline

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *